AGROWISATA (KEBUN RAYA BOGOR BESERTA MITOSNYA)

Agrowisata adalah suatu kegiatan yang mempelajari sekaligus mengamati secara langsung tentang tanaman terutama sesuatu hal yang berbau tentang agraris.

Nah KIRTTEGUN sendiri melaksanakan salah satu proker agrowisata dengan sederhana (karena terbatas waktu) yang dilaksanakan pada tanggal 26 desember 2011 di Kebun Raya Bogor.

Selain bertujuan untuk berwisata kegiatan ini juga bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari tentang tumbuhan, tidak hanya itu kami juga mempelajari dan mengamati beberapa hewan yang sudah diawetkan serta beberapa rangka hewan langkah.

Salah satu jenis tanaman yang kami amati.




Dua gambar diatas adalah sebagian kecil dari hewan yang kami amati.

hahahaha....banyak banget pengalaman dan ilmu yang KIRTTEGUN dapet meskipun rasanya kaki mau patah dan hari itu kota Bogor diguyur oleh gerimis maupun hujan ringan namun hal itu tidak mematahkan semangat kami untuk tetep mengamati dan melihat seluruh isi dari Kebun Raya Bogor.



MITOS-MITOS DI KEBUN RAYA BOGOR:

Nah pasti pada penasaran kan sama mitos-mitos yang selama ini berkembang di tengah masyarakat, mulai dari jembatan merah hingga pohon cinta. Daripada penasaran mending kita amati aja mitosnya
check it out ....

1. JEMBATAN MERAH

Jembatan merah tampak dari depan.

Sejarah "Jembatan Merah" diawali tahun 1881, ketika seorang arsitek Belanda, Mr Motmann, bersama amtenar pribumi bernama Saripin membangun jembatan yang melintasi Sungai Cipakancilan. Setelah rampung, jembatan lengkap dengan lampu-lampu gas tersebut dilumuri cat warna merah bata, dari sinilah sebutan Jembatan Merah diambil. Kemudian, pada 1945 saat perjuangan kemerdekaan bergolak, jembatan ini dipenuhi dengan mayat-mayat pejuang.

Selanjutnya, pada 1966 pahlawan asal Surabaya, Bung Tomo, melintasi Jembatan Merah dan melambaikan tangan ke penduduk setempat. Saat ini, kawasan jembatan bersejarah ini menjadi perlintasan padat setelah dibangun Plaza Jembatan Merah di sisi Jalan Veteran.

Di jembatan ini dipercaya bila dua sejoli atau sepasang kekasih meliwati jembatan ini berjalan menyebaranginya maka di percaya hubungan percintaanya akan berakhir.Namun sebaliknya, bila berjalan di Jembatan Cinta bukan bersama kekasih melainkan hanya teman, jika berpacaran dipercaya akan langgeng dan bahkan bisa sampai ke jenjang pernikahan. boleh percaya boleh tidak, tapi teman saya paling anti masuk kebun raya dengan kekasihnya. Saya sendiri bukanlah orang yang mudah percaya akan mitos, tapi itu kembali ke kepercayaan kalian masing-masing.

Jembatan Merah tampak dari samping.


2. POHON JODOH

Pohon Jodoh tampak dari depan.

Nah mitos terkhir adalah "Pohon Jodoh" dan ini adalah mitos yang paling sering dibicarakan karena berhubungan dengan urusan percintaan. Cukup menarik, mungkin karena banyak pasangan muda-mudi yang sering berkunjung ke tempat ini. 

Boleh percaya atau tidak. Faktanya memang ada sepasang pohon di Kebun Raya Bogor yang disebut-sebut sebagai Pohon Jodoh. Pohon yang lokasinya tidak jauh dari jembatan gantung berwarna merah itu sebenarnya hanya dua pohon besar yang kebetulan berdiri salingberdampingan dan di bawah kedua pohon tersebut terdapat sebuah bangku taman yang biasa diduduki oleh sepasang muda-mudi (seperti gambar diatas).



Keterangan tentang pohon jodoh.


Uniknya, dua pohon ini berasal dari dua jenis yang berbeda. Pohon yang berada di sebelah kiri adalah Meranti yang mempunyai kulit kasar dan berwarna gelap. Sedangkan pohon yang satunya lagi adalah Beringin dengan kulit licin berwarna coklat. Melihat perbedaan warna kulit pohon ini maka orang-orang menggambarkannya seperti sepasang pengantin sehingga banyak orang yang menyebutnya sebagai Pohon Jodoh. Mitosnya, bila kamu duduk bersama pasangan kamu di bawah Pohon Jodoh maka niscaya hubungan kamu berdua bakal langgeng.

Sorepun tiba kini saatnya anak-anak KIRTTEGUN segera kembali ke Bekasi, karena takut macet maka kamipun harus naik kereta. Ternyata sebelum benar-benar sampai ke Bekasi kami harus transit dahulu di stasiun Manggarai.

sungguh banyak hal yang kami pelajari, bagaimana menghargai alam karena alam sangat indah dan banyak memberi manfaat bagi kita, selain itu kita belajar kekompakan, kebersamaan dan juga kemandirian karena agrowisata ini kita naik turun angkot, bus serta kereta yang dapat memberikan sejuta pengalaman yang tak terlupakan.




Mulai dari sebelah kiri atas hingga sebelah kiri bawah:
Evi , Sulis, Nanda, Faisal, Sangga, Wijaya, Luthfi (bayangan gelap dibelakang Wijaya ), Siti, Aryato, Thia, Nabila, Lia, Sarah.


SALAM IPTEK!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar